a.
Sejarah
Pura Jagatnatha Jembrana
Untuk meningkatkan srada dan bakti
pada sang pencipta (Tuhan Hyang Maha Kuasa), maka Pemerintah Kabupaten Jembrana
bersama masyarakat Jembrana, khususnya umat hindu telah membangun sebuah Pura
Jagatnatha yang terletak dipusat kota Negara, Jembrana. Tepatnya disebelah
timur kantor Bupati Jembrana. Pura yang berdiri dilahan seluas kurang lebih 6
hektar ini mulai dibangun pada tahun 1996 dan dapat diselesaikan pada tahun
2002.Tinggi bangunan Pura Jagatnatha ini kurang lebih 40 meter.
Menurut salah satu nara sumber yang
kami temui (pemangku) di Pura Jagatnatha Jembrana, mengakatan bahwa Pura
Jagatnatha Jembrana didirikan untuk pemujaan Hyang Jagat Natha atau Hyang Jagat
Karuna atau Sang Hyang Pasupati yaitu sebagai pencipta alam beserta isinya.
Bangunan Padma sana ini terdiri dari beberapa bagian yaitu yang pertama
terdapat patung naga yang melambangkan dasar bumi. Yang kedua terdapat kolam
dan patung kura – kura yang melambangkan laut. Yang ketiga terdapat karang
gajah di atas kura – kura yang melambangkan darat. Selanjutnya terdapat patung
burung yang melambang udara.Dan yang paling atas melambangkan alam Siwa yaitu
bulan dan bintang. Selain bangunan Padma sana, di utama mandala pura Jagatnatha
ini juga terdapat banguna pelinggih ongkara, pengaruman / pepelik, anglurah,
taksu dan juntandeg. Selain itu banyak juga terdapat bangunan – bangunan
lainnya seperti bale peselang dan bale pengiasan yang digunakan untuk tempat
mebanten, terdapat juga bangunan bale yang digunakan untuk tempat mejejaitan,
bale gita yang digunakan untuk tempat persantian atau mekidung. Dan yang
terakhir terdapat bale pawedan yang digunakan untuk para sulinggih saat
melangsungkan upacara/yadnya.
Di areal madya mandala biasanya
dipakai untuk tempat beristirahat atau mempersiapkan alat – alat
persembahyangan sebelum melakukan persembahyangan di utama mandala.Areal madya
mandala juga digunakan untuk persiapan sebelum pementasan atau hiburan di areal
nista mandala.Pura Jagatnatha Jembrana ini sangat istimewa karena selain
sebagai tempat sembahnyang pada umumnya, Pura Jagatnatha ini juga memiliki
areal panggung di bagian depan (Nista mandala). Areal panggung ini sering
digunakan untuk pementasan kesenian – kesenian tradisional Bali, seperti
misalnya gong kebyar, hiburan drama, arja dan lain sebagainya yang sering
dilaksanakan pada hari – hari bersejarah seperti hari kemerdekaan Indonesia (17
Agustus), hari ulang tahun kota Negara, dan pada hari raya keagamaan khususnya
agama Hindu.
Selain pada hari – hari biasa, setiap
hari purnama, tilem dan hari besar agama hindu laninnya seperti Galungan,
kuningan, saraswati, siwalatri dan lainnya, umat hindu di Jembrana sangat ramai
melakukan persembahyangan di Pura Jagatnatha ini. Yang menjadi tujuan utama
adalah untuk memanjatkan rasa puji syukur kepada sang pencipta Tuhan Hyang Maha
Esa atas karunia yang telah dianugerahkan pada alam semesta beserta isinya,
mohon maaf atas kesalahan yang telah dilakukan dan mohon petunjuk dan
perlindungan untuk hari esok dan selanjutnya.Yang sangat penting, bagi
masyarakat yang ingin memasuki areal Pura Jagatnatha ini harus dalam keadaan
bersih dan suci (tidak mengalami hambatan).Di sekitar wilayah pura jagatnatha
ini juga terdapat tempat wisata yaitu salah satunya taman kota negara dan twin
tower. Bila setelah anda melakukan persembahyangan anda bisa bermain di areal
taman kota ataupun bisa berbelanja khas Jembrana di Twin Tower. Penginapan juga
tersedia di daerah kota jembrana ini, yaitu hotel mandala yang terletak di
jalan Sudirman yang bisa anda gunakan untuk bermalam.
b.
Foto
Beserta Nama Pelinggih
Hyang Jagat Natha
Dwitya & Amelia
0 comments:
Post a Comment