Pages

Monday, November 10, 2014

Pura Taman Ayun

PURA TAMAN AYUN

 
1. Letak Geografis 
Pura Taman Ayun terletak 18 Km dari Denpasar, termasuk Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

2. Sejarah Pura Taman Ayun 
Sejarah dan asal-usul Pura Taman Ayun adalah sangat erat sekali hubungannya dengan berdirinya kerajaan Mengwi pada tahun 1627 Masehi (1549 Caka). Pura Taman Ayun selesai dibangun dan dipelaspas pada tahun 1634 Masehi (1556) pada waktu pemerintahan raja Mengwi yang pertama yaitu : I Gusti Agung Ngurah Made Agung yang kemudian bergelar “Ida Cokorda Sakti Belambangan”.

Pura Taman Ayun adalah pura paibon/pedarman dari keluarga raja Mengwi untuk memuja roh para leluhur dari raja-raja yang diwujudkan dengan dibangunnya sebuah Gedong Paibon.
Sebagaimana halnya pura-pura di Bali, Pura Taman Ayun dibagi pula menjadi tiga halaman yaitu bagian yang paling suci disebut Utama Mandala (Jeroan), Madia Mandala (jaba tengah), dan Nista Mandala (jabaan). Untuk masuk ke Utama Mandala dibangun sebuah Kori Agung (Paduraksa) sedangkan pada Madia dan Nista Mandala dibangun candi bentar (Apit surang). 
Selain gedong paibon, di Utama Mandala (jeroan) dilengkapi pula dengan pelinggih-pelinggih lainnya untuk pesimpangan-pesimpangan/pengayatan-pengayatan dari beberapa pura kahyangan jagat di Bali. adapun maksud dan tujuan didirikannya pelinggih-pelinggih tersebut oleh raja adalah agar beliau beserta rakyat kerajaan Mengwi dapat memohon restu untuk keselamatan serta kesejahteraan dan kesuburan negara, juga untuk memberikan kesempatan kepada segenap rakyat Mengwi turut serta melakukan upacar-upacara keagamaan di Pura Taman Ayun seperti : misalnya meajar-ajar, memendak sangpitara, nunas pekuluh (air suci) untuk memberantas hama di sawah dan lain-lain. 
Juga disini dibangun pelinggih tempat menyembah “Pasek Badak” untuk menyembah rohnya Pasek Badak yang disungsung oleh segenap “Bala Putra” terunaBata-Batu (prajurit kerajaan).
Pura Taman Ayun juga merupakan tetamanan tempat untuk beristirahat dan berkreasi dari para keluarga raja Mengwi. Pura ini luasnya 4 Ha (40.000 M2) dikelilingi oleh kolam besar, pada zaman kerajaan dahulu ditanami beraneka bunga seperti teratai, seroja, sedangkan di tepi kolamnya ditumbuhi pohon kamboja, cempaka, kenanga, sekarwati, plasa, tunjung, siulan dan pohon buah-buahan seperti manggis, durian, wani, mangga, dan rambutan.
Pura Taman Ayun sangat dipengaruhi oleh pasang surutnya kerajaan Mengwi, pada tahun 1890 masehi (1812 Caka) timbulah perang dengan raja Badung, Mengwi mengalami kekalahan dan raja Mengwi (yang kesepuluh) “I Gusti Agung Made Agung” gugur dalam pertempuran itu dan segenap keluarga raja yang masih hiup menyelamatkan diri ke wilayah sebelah timur. Selama ada dalam pengasingan, pura Taman Ayun tidak terpelihara seperti sebelum perang yang dirawat sangat baiknya, sehingga timbulah kerusakan-kerusakan pada bangunan-bangunan yang ada.
Pada tahun 1911 M kembalilah sebagian dari keluarga raja kembali ke Mengwi dan Pura Taman Ayun drawat kembali. Tetapi pada hari sabtu, tanggal 20 Januari 1917 Masehi terjadi becana alam gempa bumi (gejer) yang sangat dahsyat sehingga banyak dari bangunan-bangunan ada menjadi roboh dan rusak. Namun bisa dipugar kembali satu demi satu hingga kini, seperti yang kita saksikan sekarang.
Upacara piodalan di Pura Taman Ayun jatuh pada hari Selasa Kliwon Wuku Medangsia, setiap 210 hari sekali (tiap-tiap 6 bulan Bali).
Pura Taman Ayun sudah banyak dikunjungi wisatawan sejak sebelum perang dunia, sebagai pengemongnya adalah Keluarga Puri Gede Mengwi yang dibantu oleh sebuah Panitia yang terdiri dari para prajuru adat, seperti kelian Desa Adat sekecamatan Mengwi, yang terdiri dari 38 Desa Adat yang disebut dengan “MANGU KERTHA MANDALA”.

3. Pelinggih-pelinggih yang ada di Pura Taman Ayun

  
a.

b.  Pelinggih Pasurungan

                
c.   Pelinggih Pesimpangan Batu Ngaus

         
d.  Pelinggih Maspahit

             
e.  Pelinggih Pesimpangan Beratan


           
f. Pelinggih Gunung Agung
          
           
g. Pelinggih Pesimpangan Batur

             
h. Gedong Paibon
                
i. Pelinggih Puri Sada

        
j. Pelinggih Pesimpangan Sakenan

          
k. Pelinggih Ulun Suwi

             
l. Pelinggih ratu Ngurah

             
m. Pelinggih Cili Gading

            
n. Pelinggih Bedugul


            
o. Pelinggih Pesimpngan Batukaru


             
p. Pelinggih Pucak Padang Dawa

            
q. Pelinggih Padma Rong Tiga Surya 


Galeri Foto :

















Maha & Detari

0 comments:

Post a Comment